Vape atau rokok elektrik sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman daripada rokok tradisional. Namun, meskipun vape mungkin memiliki risiko yang lebih rendah dalam beberapa aspek, ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa vaping tetap memiliki dampak negatif pada kesehatan, termasuk pada kulit. Salah satu efek negatif yang mungkin terjadi akibat vaping adalah penuaan dini. Berikut adalah beberapa alasan mengapa vape bisa menyebabkan penuaan dini:
1. Kerusakan Kolagen dan Elastin
Kolagen dan elastin adalah protein penting yang menjaga kulit tetap kencang, elastis, dan halus. Sama seperti rokok tradisional, nikotin yang terdapat dalam cairan vape dapat merusak kolagen dan elastin. Ketika kolagen dan elastin rusak, kulit akan kehilangan kekencangan dan elastisitasnya, sehingga garis halus dan keriput lebih mudah muncul. Ini menjadi salah satu penyebab utama penuaan dini pada orang yang sering menggunakan vape.
2. Penurunan Aliran Darah ke Kulit
Nikotin dalam vape menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang mengurangi aliran darah ke kulit. Kulit yang kurang mendapat pasokan darah yang cukup akan kekurangan oksigen dan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk regenerasi sel kulit. Akibatnya, kulit menjadi kusam, kering, dan tampak lebih tua dari usianya. Dalam jangka panjang, ini dapat mempercepat munculnya tanda-tanda penuaan seperti keriput dan bintik-bintik penuaan.
3. Dehidrasi Kulit
Vaping dapat menyebabkan dehidrasi, baik pada tingkat tubuh secara umum maupun kulit. Uap dari cairan vape mengandung bahan kimia seperti propilen glikol, yang dapat menyerap kelembapan dari kulit. Kulit yang kehilangan kelembapan akan tampak kering, kusam, dan lebih mudah muncul garis-garis halus. Kekurangan hidrasi jangka panjang ini dapat mempercepat proses penuaan kulit.
4. Paparan Radikal Bebas
Saat seseorang melakukan vaping, sejumlah radikal bebas dapat terbentuk di dalam tubuh. Radikal bebas ini berasal dari pemanasan cairan vape yang menghasilkan senyawa kimia yang bisa merusak sel-sel kulit. Radikal bebas merusak DNA sel kulit dan mempercepat kerusakan kolagen, yang merupakan faktor kunci dalam proses penuaan dini.