Kenali 7 Jenis Tes untuk Mendeteksi Diabetes
Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika kadar gula darah dalam tubuh melebihi batas normal. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Berbagai jenis tes tersedia untuk membantu mendeteksi diabetes. Berikut adalah tujuh jenis tes yang umum digunakan:
1. Tes Glukosa Darah Puasa (Fasting Blood Glucose Test)
Tes ini mengukur kadar glukosa dalam darah setelah berpuasa selama 8–12 jam. Hasil normal adalah kurang dari 100 mg/dL. Jika hasilnya antara 100–125 mg/dL, ini disebut pradiabetes, sementara lebih dari 126 mg/dL mengindikasikan diabetes.
2. Tes Toleransi Glukosa Oral (Oral Glucose Tolerance Test/OGTT)
OGTT dilakukan dengan mengukur kadar glukosa darah sebelum dan setelah minum larutan glukosa. Tes ini sering digunakan untuk mendeteksi diabetes gestasional pada ibu hamil. Hasil di atas 200 mg/dL setelah 2 jam menunjukkan diabetes.
3. Tes Hemoglobin A1c (HbA1c)
Tes ini mengukur rata-rata kadar gula darah selama 2–3 bulan terakhir. Hasil normal adalah kurang dari 5,7%. Rentang 5,7–6,4% menunjukkan pradiabetes, dan 6,5% atau lebih mengindikasikan diabetes.
4. Tes Glukosa Darah Sewaktu (Random Blood Glucose Test)
Tes ini mengukur kadar gula darah kapan saja, tanpa perlu berpuasa. Hasil di atas 200 mg/dL, terutama jika disertai gejala seperti sering haus atau buang air kecil, mengindikasikan diabetes.
5. Tes Urine
Tes ini mendeteksi glukosa atau keton dalam urine. Meski tidak seakurat tes darah, tes ini dapat memberikan indikasi awal adanya gangguan metabolisme glukosa.
6. Tes C-Peptida
Tes ini mengukur kadar C-peptida, protein yang dihasilkan bersama insulin. Tes ini membantu membedakan antara diabetes tipe 1 (produksi insulin rendah) dan tipe 2 (resistensi insulin).
7. Continuous Glucose Monitoring (CGM)
CGM menggunakan sensor kecil yang dipasang pada kulit untuk memantau kadar glukosa darah secara terus-menerus. Teknologi ini sering digunakan oleh pasien diabetes untuk mengelola kadar gula darah mereka.