Kasus stunting di Indonesia terbilang tinggi karena masih jauh dari angka 14 persen. Karena kasus stunting di Indonesia mencapai angka 24 persen.
Stunting merupakan masalah serius yang akan mempengaruhi kualitas generasi penerus bangsa. Karena stunting dapat mempengaruhi pertumbuhan badan serta kecerdasan dan daya tahan tubuh anak.
Penyebab dari stunting adalah kekurangan gizi, kurangnya pengetahuan tentang makanan yang bergizi. Stunting tidak terjadi secara tiba-tiba namun diawali dengan kenaikan berat badan yang tidak sesuai dengan usianya dan hal tersebut mengakibatkan perlambatan penambahan panjang badan anak.
Stunting dapat dikaitkan dengan terhambatnya perkembangan otak serta menurunnya kinerja kognitif. Dengan karena kan berat badannya tidak sesuai dengan usianya dapat menurunkan kecerdasan intelektual 3 sampai 4 poin pada anak usia 8 tahun. Kasus stunting di Indonesia dapat kita lihat dari hasil tes yang menguji kemampuan membaca, matematika, dan sains untuk anak berusia 15 tahun. Indonesia mendapat peringkat 71 dari 78 negara sehingga kita bisa lihat bahwa Indonesia Tertinggal jauh dari negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Stunting dapat menurunkan kualitas dari sumber daya manusia. Dikarenakan stunting kualitas dari sumber daya manusia akan memiliki dampak yang besar karena stunting menghambat pertumbuhan dan perkembangan penerus bangsa sehingga kualitas dari sumber daya manusia yang dihasilkan akan menurun.
Protein hewani dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan. Anak yang mengalami stunting memiliki asam amino esensial yang rendah sehingga kita perlu mengutamakan protein hewani untuk mendukung pertumbuhan anak.
Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting adalah dengan memberikan anak protein hewani lebih dari satu jenis. Memang protein hewani memiliki harga yang lebih mahal dibanding dengan protein nabati namun kita dapat mencukupi kebutuhan protein hewani dari anak dengan harga yang murah yaitu dengan satu butir telur ayam. Berdasarkan penelitian dengan mengkonsumsi telur 1 butir per hari selama 6 bulan dapat mengurangi ataupun mencegah stunting hingga 47 persen.
Maka dari itu sangat disarankan untuk mengkonsumsi lebih dari satu protein hewani untuk menurunkan risiko stunting. Agar kita dapat memperkecil angka stunting di Indonesia.