Kanker ovarium adalah salah satu jenis kanker yang sering disebut sebagai “silent killer” karena gejala awalnya sering kali tidak jelas atau dianggap sebagai masalah kesehatan yang biasa. Namun, mengenali gejala awal kanker ovarium sangat penting untuk meningkatkan peluang deteksi dini dan pengobatan yang efektif. Berikut adalah beberapa gejala awal kanker ovarium yang harus diwaspadai:
1. Kembung yang Berkepanjangan
Kembung adalah gejala yang umum dan sering kali dianggap sebagai akibat dari masalah pencernaan. Namun, kembung yang berkepanjangan, terutama jika berlangsung lebih dari beberapa minggu, bisa menjadi tanda awal kanker ovarium. Jika perut terasa penuh atau bengkak tanpa alasan yang jelas, penting untuk memeriksakan diri ke dokter.
2. Nyeri di Area Panggul atau Perut Bawah
Nyeri yang menetap di area panggul atau perut bawah adalah gejala lain yang harus diperhatikan. Nyeri ini mungkin ringan atau terasa seperti tekanan yang terus-menerus di area tersebut. Meski nyeri panggul juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, seperti menstruasi atau masalah pencernaan, jika nyeri ini tidak hilang atau semakin memburuk, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis.
3. Perubahan Pola Makan
Kehilangan nafsu makan atau merasa cepat kenyang setelah makan dalam porsi kecil adalah gejala yang sering dilaporkan oleh wanita dengan kanker ovarium. Perubahan pola makan ini dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak direncanakan. Jika Anda mengalami penurunan nafsu makan atau perubahan pola makan tanpa alasan yang jelas, ini bisa menjadi tanda awal kanker ovarium.
4. Frekuensi Buang Air Kecil yang Meningkat
Sering buang air kecil atau merasa harus buang air kecil segera (urgensi) tanpa adanya peningkatan asupan cairan adalah gejala lain yang perlu diperhatikan. Gejala ini bisa terjadi karena tumor yang menekan kandung kemih, sehingga menyebabkan perubahan dalam frekuensi buang air kecil.
5. Perubahan dalam Siklus Menstruasi
Meskipun tidak semua wanita dengan kanker ovarium mengalami perubahan dalam siklus menstruasi, beberapa mungkin mengalami menstruasi yang tidak teratur, perdarahan yang lebih berat, atau perdarahan di antara siklus menstruasi. Jika terjadi perubahan dalam siklus menstruasi yang tidak biasa atau berlangsung lebih dari beberapa bulan, sebaiknya diperiksakan ke dokter.